Indonesia Harus Lebih Produktif, Hindari Konflik dalam Negeri

Indonesia Harus Lebih Produktif, Hindari Konflik dalam Negeri
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam diskusi daring yang digelar Persatuan Insinyur Indonesia bertajuk 'Sudah Mapan Kok Sekolah Lagi' pada Jumat (9/10) malam. Foto: Screenshot

Hasto juga mengatakan Proklamator RI Bung Karno pernah menyatakan bahwa agama pun harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu, menurut Hasto, tepat menjadi acuan rakyat Indonesia.

"Kita negara yang begitu kaya raya. Negara yang punya tugas sejarah menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa, pemimpin negarawan yang luar biasa dan itu semua melalui ide. Jadi mengubah dunia, kata Bung Karno itu, melalui tiga cara. Dengan senjata, dengan modal atau kapital, dan dengan ide," jelasnya.

Oleh karena itu, Hasto menantang para insinyur Indonesia untuk membuat sejarah bagi dunia. Namun, Hasto mengingatkan mereka jangan sampai berlaku individualistis.

Hasto menceritakan bahwa Bung Karno pernah memotivasi para insinyur Indonesia saat membangun Waduk Jatiluhur dan Kawasan Semanggi. Saat itu, Bung Karno memarahi insinyur Indonesia karena tidak ada yang mampu memprakarsai pembangunan itu.

"Bung Karno marah kemudian mengancam, saya akan datangkan orang asing kalau kamu enggak bisa. Kita merdeka melawan Belanda saja bisa, masak kamu bangun jembatan saja enggak bisa?" tutur Hasto menirukan ancaman Bung Karno.

Setelah itu, insinyur Indonesia akhirnya mengambil peran dan menemukan cara untuk penguasaan tekonologi dalam melakukan konstruksi.

Lebih lanjut Hasto berpesan kepada seluruh insinyur Indonesia agar menjalankan kampanye ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa.

Selain itu, Hasto meminta para insinyur penting memetakan potensi negeri agar mendorong Indonesia berdikari sesuai semangat Pancasila.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memandang sebagai bangsa yang besar harus memiliki rakyat yang inovatif dan produktif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News