Indonesia - Inggris Kerja Sama Riset Kebencanaan

Indonesia - Inggris Kerja Sama Riset Kebencanaan
Menristekdikti Mohamad Nasir bersama Dubes Inggris. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Inggris bekerja sama melakukan riset kebencanaan. Menurut Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, riset ini nantinya digunakan sebagai bahan mengedukasi masyarakat mengenai kerawanan bencana.

"Masyarakat kampus inilah yang mengedukasi masyarakat nantinya. Supaya masyarakat paham kita di ring of fire. Kita dikatakan negara rawan dilanda bencana, tapi kita harus tahu bencana itu sendiri. Bagaimana timbulnya bencana, bagaimana bisa menghindari bencana. Dengan demikian tidak terjadi korban yang berkelanjutan," ungkap Menteri Nasir saat peluncuran kerja sama Riset Kebencanaan Indonesia – Inggris melalui Program Newton Fund di Jakarta, Kamis (7/2).

Dia mengatakan Kemenristekdikti mengadakan kerja sama dengan Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri Inggris melalui Newton Fund untuk mendanai penelitian terbaik dalam bidang hidrometeorologi (yang membahas hujan lebat beserta dampaknya).

Tiga penelitian terbaik di bidang kebencanaan hidrometeorologi mendapatkan Rp 31 miliar untuk pendanaan riset dalam jangka waktu tiga tahun. Satu peneliti Indonesia akan berkolaborasi dengan satu peneliti Inggris untuk melakukan penelitian kebencanaan.

Menteri Nasir menambahkan, kerja sama riset kebencanaan dengan skema pendanaan Newton Fund ini berfokus pada bidang bencana hidrometeorologi. Kemenristekdikti dan peneliti Indonesia juga telah menginisiasi kerja sama riset kebencanaan gempa bumi, tsunami, asap, dan bencana alam lainnya dengan negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat, Perancis dan negara lainnya.

Pada kesempatan tersebut Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik berharap melalui skema kerja sama ini peneliti Indonesia dan Inggris bisa menghasilkan penelitian yang berdampak besar pada penanggulangan bencana banjir.

"Bencana banjir dan longsor tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup masyarakat, tapi juga perkembangan ekonomi Indonesia. Ilmuwan terbaik Inggris dan Indonesia akan bekerja sama saling belajar agar bisa membuat suatu perubahan besar serta menginspirasi generasi ilmuwan muda berikutnya," ungkap Malik. (esy/jpnn)


Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, riset ini nantinya digunakan sebagai bahan mengedukasi masyarakat mengenai kerawanan bencana.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News