Indonesia Ingin Memastikan Keselamatan Warganya Sebelum Menerima Tawaran Bekerja di Sektor Pertanian Australia

"Saya senang sekali mendapat penjelasan langsung dari pak Menteri mulai bagaimana pelindungannya, pelindungan sosialnya, bagaimana pengupahannya, tadi pak Menteri sudah menjelaskan," kata Ida.
"Saya kira ini bisa menjadi bagian pertimbangan bagi kami untuk membahas lebih lanjut terkait Australian Agriculture Visa," katanya kepada wartawan, kemarin malam.
Ida berharap pembahasan soal pertukaran keterampilan dan pelatihan kerja di sektor pertanian Australia akan segera diselesaikan dan diimplementasikan, setelah sedikit terhambat karena pandemi.
Kesepakatan di sektor pertanian adalah bagian dari skema Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), yang sudah belaku sejak Juli 2020.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri RI juga mengonfirmasikan adanya pembahasan antar kedua negara soal visa kerja di sektor pertanian Australia bagi warga Indonesia.
Dalam konferensi pers virtual, Achmad Rizal Purnama, kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu, mengatakan Indonesia masih berada dalam tahap negosiasi untuk dapat terlibat dalam program, yang sebelumnya juga ditawarkan ke negara-negara Pasifik.
"Yang menjadi bagian dari negosiasi, yakni dikedepankan perhatian bersama bagaimana pekerja Indonesia bisa bekerja dan mendapatkan perlakuan yang baik, safe," ujar Rizal.
"Kita pastikan aspek keselamatan dan dignified ketika mereka [pekerja Indonesia] bekerja di Australia," tambahnya.
Menteri Pertanian Australia mengambil kesempatan untuk membicarakan kelanjutan visa pertanian yang ditawarkan bagi warga Indonesia
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina