Indonesia Longgarkan PPKM di Beberapa Wilayah, Setelah Angka Kasus COVID-19 Menurun

Indonesia Longgarkan PPKM di Beberapa Wilayah, Setelah Angka Kasus COVID-19 Menurun
Pusat perbelanjaan di Jakarta sekarang mengharuskan pengunjung yang datang untuk menunjukkan mereka sudah divaksinasi. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)

Dalam jumpa pers terpisah, Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Pandjiatan  mengatakan bahwa PPKM akan tetap diberlakukan sepanjang masih ada kasus baru COVID-19.

Menurutnya pemerintah akan memantau dan mengkaji situasi setiap satu atau dua minggu sekali dan akan menyesuaikan pembatasan pergerakan sesuai situasi yang ada di daerah.

“PPKM akan tetap diberlakukan sepanjang pandemi masih ada,” katanya.

PPKM di Pulau Bali juga masih akan dilanjutkan, kata Luhut, namun bisa dilonggarkan di pekan-pekan mendatang.

Sejak program vaksinasi mulai dilakukan di Indonesia sejak awal Januari, secara keseluruhan sekitar 11 persen warga Indonesia sudah mendapatkan dua dosis penuh vaksinasi.

Hari Minggu (22/08), Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa ibu kota sudah mencapai taraf kekebalan kelompok (herd immunity) setelah mayoritas warga sudah mendapatkan vaksinasi penuh.

Pada bulan Juli, rumah sakit di Jakarta kewalahan menampung pasien, dengan persediaan tabung oksigen yang langka, dan banyak pasien COVID yang meninggal di rumah. Namun, dalam beberapa pekan terakhir jumlah kasus menurun tajam sementara jumlah yang divaksinasi terus meningkat.

Tanggal 12 Juli lalu, tercatat 14.600 kasus dalam sehari di Jakarta, namun hari Minggu (22/08) hanya ada 700 kasus.

Indonesia mulai mengizinkan berbagai sarana publik seperti rumah ibadah dibuka kembali di beberapa kota, termasuk di ibu kota Jakarta, setelah semakin banyak warga yang divaksinasi dan menurunnya kasus penularan virus

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News