Indonesia Masih Sulit Memenuhi Standar Produk Uni Eropa
Kamis, 04 Januari 2018 – 01:05 WIB

Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengakui, saat industri CPO di hilir meningkat, beberapa negara sasaran justru mengalami hambatan.
”Banyak masalah yang ditemui. Misalnya, Spanyol dan Italia yang sempat memperlakukan bea masuk antidumping. Lalu, Amerika yang mempermasalahkan tuduhan subsidi dan lain-lain. Semua itu menyebabkan kinerja ekspor menurun,” paparnya.
Menurut Derom, saat ini pemerintah bersama industri sedang menghadapi pasar yang perlu didekati secara diplomatis untuk memberikan penjelasan.
’’Upaya ini juga perlu didiskusikan pada World Trade Organization karena hubungan dari setiap negara harus dijaga,’’ tegasnya. (agf/c17/fal)
Sejumlah kendala masih mengadang upaya membawa produk Indonesia bersaing di kancah global.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel