Indonesia Masuk 3 Besar Negara Wisatawan Digital

Indonesia Masuk 3 Besar Negara Wisatawan Digital
Ilustrasi: Techrasa

Ia mengatakan bahwa perilaku traveler sudah berubah. Jika ingin menjangkau mereka, tentunya harus masuk ke dalam minatnya mereka.

"Celakanya masih banyak di kita, terutama birokrat masih ada yang tidak sadar dengan hal demikian. Traveler saat ini membutuhkan informasi secara digital, pelayanan digital, mereka butuh transaksi digital," katanya.

Ia pun memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Kementerian Pariwisata di bawah komando Menteri Arief Yahya yang telah menggaungkan go digital. Merombak pola pikir dan cara kerja di Kemenpar menjadi semakin digital.

"Saya pernah diundang ke War Room dan saya terkagum-kagum bahwa Kemenpar dengan begitu detail memantau segala perkembangan dengan digital. Perubahan itu diharapkan terus semakin ke bawah ke tingkat daearah. Kemenparnya, menterinya sudah sangat sadar, tinggal bagaimana menularkan ide itu ke daerah-daerah," ujar Helmy Yahya.

Seperti diketahui, Kemenpar sebelumnya telah meluncurkan War Room atau  pusat kendali "peperangan" digital. Perangkat berbasis digital itu memungkinkan Kemenpar mengambil keputusan-keputusan secara cepat berbasis pada data real time.

Selain itu juga ada platform online marketplace pariwisata Indonesia yaitu Indonesia Travel Exchange (ITX). Platform ini berfungsi sebagai hub yang mempertemukan supply dan demand industri pariwisata Indonesia.

Masyarakat sendiri saat ini juga sudah sangat sadar akan pentingnya go digital. Sejumlah komunitas di berbagai daerah telah memanfaatkan strategi digital dalam menciptakan pasar, berpromosi dan publikasi.

Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah misalnya, sukses menghadirkan atraksi wisata "Pasar Karetan". Pasar ini merupakan hasil terobosan promosi dan sosialisasi pariwisata yang mereka ciptakan. Yakni menggali potensi wisata yang ada di daerah, kemudian secara kreatif menjadikannya satu atraksi dengan sosial media sebagai senjata utama.

India dan China menjadi negara kantong penyumbang wisman potensial ke Indonesia dan berada di urutan dua teratas. Indonesia sendiri berada di posisi tiga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News