Indonesia Menanggapi Soal Pengadaan Kapal Selam Bertenaga Nuklir Australia yang Dibantu Amerika Serikat dan Inggris
"Dunia menjadi semakin kompleks, terutama di wilayah kita, Indo-Pasifik," ujar PM Morrison.
"Masa depan Indo-Pasifik akan mempengaruhi masa depan kita semua," tambahnya.
Ia juga menegaskan jika Australia tidak berusaha membangun senjata nuklir.
Tapi Indonesia sudah mengungkapkan "sangat prihatin" atas terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan Indo-Pasifik.
"Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia untuk terus memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir."
Perjanjian non-proliferasi nuklir ditandatangani oleh 62 negara di tahun 1968.
Lima negara, yakni Prancis, Tiongkok, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, yang selanjutnya disebut 'Nuclear Weapon States' atau negara pemilik senjata nuklir sudah sepakat untuk tidak mentransfer teknologi senjata nuklir ke negara lain.
Sementara negara yang belum atau tidak memiliki senjata nuklir, seperti Australia, setuju untuk tidak meneliti atau mengembangkan senjata nuklir.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mencermati secara hati-hati rencana Pemerintah Australia untuk memiliki armada kapal selam bertenaga nuklir
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day