Indonesia Menghadapi Tantangan Ideologi, PDIP Jangan Puas Menang Pemilu 20 Persen

Indonesia Menghadapi Tantangan Ideologi, PDIP Jangan Puas Menang Pemilu 20 Persen
DPP PDIP menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sesi II dengan sejumlah pemuka pendapat (opinion leader) di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (6/1). Foto: DPP PDIP.

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menghadapi berbagai kondisi yang harus dijawab dengan baik menjelang usianya yang ke-50.

Kondisi itu, antara lain, bagaimana menjaga kepercayaan rakyat, ideologi terwujud dalam tindakan, menjaga Indonesia dari gempuran kepentingan luar, hingga memastikan anak muda tetap mendukung parpol nasionalis itu.

Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Sesi II yang digelar DPP PDIP dengan sejumlah pemuka pendapat (opinion leader) di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (6/1).

Opinion leader yang hadir ialah Burhanuddin Muhtadi, M. Qodari, Hendri Satrio, Iwel Sastra, Sirojuddin Abbas, Trias Kuncahyono, Claudius Boekan, Ari Nurcahyo, dan Aiman Witjaksono.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memimpin jajaran partai di dalam pertemuan itu.

Hadir Wasekjen Sadarestuwati, dan sejumlah Ketua DPP PDIP seperti Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Sri Rahayu, Wiryanti Sukamdani, Mindo Sianipar, I Made Urip, Rokhmin Dahuri, dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen, Wakil Ketua Balitpus PDIP Sonny Keraf.

Anggota DPR Deddy Yevri Sitorus, Sekjen dan Ketua DPP TMP Restu Hapsari dan Hanjaya Setiawan menjadi peserta juga, bersama Andreas Hugo Pareira sebagai moderator.

“Kami mencoba melakukan banyak dialog untuk menggunakan teori dalam menilai kondisi objektif dan kemudian mengaitkan dengan cita-cita pendiri bangsa demi mewujudkan cita-cita Indonesia Raya,” kata Hasto Kristiyanto.

PDIP menghadapi berbagai kondisi yang harus dijawab dengan baik menjelang usianya yang ke-50. Jangan puas hanya menang pemilu dengan angka 20 persen saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News