Indonesia Minta UNEA-5 Kirim Pesan Kuat kepada Dunia

Indonesia Minta UNEA-5 Kirim Pesan Kuat kepada Dunia
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong Leadership Dialogue UNEA-5, Senin (22/2). Foto: KLHK.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyatakan The Fifth Meeting of the United Nations Environmental Assembly (UNEA-5) harus mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa aksi global yang inklusif sangat penting bagi upaya bangkit kembali serta bagi kontribusi pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Berbicara pada Leadership Dialogue UNEA-5, Senin (22/2), Alue Dohong menegaskan pesan tersebut harus seimbang dan mencerminkan prinsip common but differentiated responsibility.

Sidang UNEA-5 yang dilaksanakan secara virtual pada 22-23 Februari 2021 merupakan Sidang Fase I yang akan dilanjutkan pada Fase II tahun 2022 mendatang.

Pertemuan dua tahunan anggota United Nations Environmental Programme (UNEP) tersebut dibuka oleh Presiden UNEA-5 Mr Sveinung Rotevatn dan Direktur Eksekutif UN Environment Ms Inger Andersen. Acara dihadiri para menteri atau wakil menteri dan pejabat tinggi negara-negara anggota UNEP.

Tema yang diusung sesi UNEA-5 adalah ‘Strengthening Actions for Nature to achieve the Sustainable Development Goals’.

Sejalan dengan tema tersebut, Wamen Alue menyatakan bahwa dunia saat ini memasuki titik kritis tantangan lingkungan global akibat degradasi lingkungan dan sumber daya alam.

Sementara itu, pandemi Covid-19 telah memperburuk kerentanan ekonomi dan sosial, sehingga upaya mengelolanya makin perlu ditingkatkan.

Dengan latar belakang tersebut, Indonesia melaksanakan strategi pembangunan ekonomi secara paralel dengan usaha mengatasi tantangan lingkungan dengan seimbang dan holistik.

KLHK meminta UNEA-5 mengirim pesan kuat kepada dunia. Namun, pesan tersebut harus seimbang dan mencerminkan prinsip common but differentiated responsibility.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News