Indonesia Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan dari Fadli Zon

Indonesia Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan dari Fadli Zon
Fadli Zon. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hari ini (10/11) Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Hari Pahlawan tidak cukup hanya diperingati, tapi juga menghayati seluruh semangat yang melatarbelakanginya.

“Dari pertempuran 10 November 1945, kita belajar bahwa ketika kedaulatan tanah air tidak dihormati dan diinjak-injak, maka menjadi tanggung jawab seluruh pihak untuk turun membela,” ujar Fadli melalui layanan pesan dari Wina, Austria.

Politikus Partai Gerindra itu lantas mengutip ungkapan dalam Bahasa Jawa tentang sadumuk bathuk sanyari bumi. Artinya, tak boleh sedikit pun bagian dari wilayah Indonesia yang boleh diambil bangsa lain.

“Biarpun hanya sejengkal, jika tanah kita dirampas maka harus dipertahankan dengan nyawa. Prinsip itulah yang mengilhami para pahlawan kita dulu untuk bertempur habis-habisan,” ucapnya.

Sayangnya, lanjut Fadli, prinsip itu tak tercermin dalam kebijakan pemerintah saat ini. Bahkan, yang terjadi justru krisis nilai kepahlawanan.

“Jika dulu perampasan kedaulatan dilakukan dengan senjata, maka saat ini perampasan dilakukan melalui senjata ekonomi, seperti jerat utang luar negeri, monopoli modal asing dalam investasi, dan sejenisnya. Ironisnya, hal-hal itu kadang terjadi karena fasilitas dari elit kita sendiri,” tuturnya.

Fadli lantas mencontohkan kebijakan dalam pengelolaan lahan yang memunculkan banyak sekali ketidakadikan. Dalam catatan Fadli, hingga tahun 2016 terdapat 175 juta hektare atau sekitar 93 persen luas daratan di Indonesia dimiliki para pemodal swasta dan asing.

“Ini artinya, hanya tujuh persen dari luas daratan Indonesia yang benar-benar dikuasasi oleh rakyat. Hal ini terefleksi juga dari rendahnya kepemilikan lahan petani kita yang rata-rata hanya menguasai 0,39 hektar,” tuturnya.

Hari ini Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News