Indra Charismiadji: Program PPPK Proyek Pencitraan, Guru Honorer Jangan Berharap Banyak

Indra Charismiadji: Program PPPK Proyek Pencitraan, Guru Honorer Jangan Berharap Banyak
Usulan kebutuhan formasi PPPK 2022 sudah dibuka, tidak ada rekrutmen CPNS 2022. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mengkritisi program satu juta PPPK yang digembar-gemborkan pemerintah.

Sesuai hasil temuannya di lapangan, ada banyak kepala daerah mengeluhkan program tersebut.

"Satu juta guru PPPK itu proyek pencitraan. Karena niatnya jelek sudah pasti program itu akan gagal," kata Indra kepada JPNN.com, Minggu (28/11).

Dia mengungkapkan sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan keberatan bila gaji dan tunjangan guru PPPK dibebankan ke pemda.

Alasannya, selama ini Kemendikbudristek tidak melibatkan pemda dalam pembahasan program satu juta PPPK guru

"Jadi ini sih proyek cari nama. Yang dapat nama Mendikbudristek Nadiem Makarim, pemda disuruh menyelesaikan urusan gaji dan tunjangan," cetusnya.

Dia juga tidak percaya pemerintah telah mengalokasikan gaji PPPK guru di DAU. Pasalnya rata-rata pemda mengaku tidak ada penambahan.

Kalaupun ada tambahan jumlahnya, hanya bisa digunakan pemda untuk menggaji puluhan guru PPPK. Contoh nyata di Kabupaten Garut yang formasi PPPK 2021 hanya 196 sebab pemda tak memiliki dana lagi. 

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menuding program 1 juta PPPK merupakan proyek pencitraan dan akan gagal sehingga guru honorer dan tendik diminta tidak berharap banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News