Industri Aluminium Domestik Sulit Bersaing dengan Tiongkok

Industri Aluminium Domestik Sulit Bersaing dengan Tiongkok
POSITIF: Jajaran Direksi PT Indal Alumunium Industry Tbk (INAI) saat memaparkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait kinerja perusahaan. Foto: Radar Surabaya/JPNN

Sementara itu, PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) pun menargetkan pertumbuhan kinerja 10 persen sejalan dengan potensi perluasan pasar ekspor, terutama AS.

Direktur INAI Cahyadi Salim mengakui bahwa perang dagang memang membebani sejumlah kegiatan usaha.

Namun, tidak sedikit peluang yang bisa tercipta dari kondisi tersebut, termasuk industri aluminium ekstrusi yang diproduksi INAI.

’’Selama ini separuh penjualan kami memang untuk pasar ekspor yang menyasar AS,’’ tandasnya. (car/c14/hep)


Harga aluminium dunia tertekan sejak paruh kedua tahun lalu. Pada kuartal keempat 2018, harga aluminium mencapai USD 2.243/MT atau sekitar Rp 31,6 juta/MT.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News