Industri Dalam Negeri Hadapi Tantangan Baru Setelah Lolos dari Pandemi

Industri Dalam Negeri Hadapi Tantangan Baru Setelah Lolos dari Pandemi
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau pengembangan Kawasan Industri Berteknologi Tinggi di Kendal beberapa waktu lalu. Foto: Kemenko Perekonomian

Sejauh ini kata dia, pemerintah hanya memberikan bantuan pada masyarakat terdampak sebagai kompensasi atas kenaikan BBM, namun belum pada industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kemampuan industri menjadi unsur utama bagi ketahanan ekonomi sebuah negara di masa pandemi.

Industri akan mendorong penciptaan lapangan kerja, dan memerlukan sektor perdagangan dalam distribusi, serta mendorong peningkatan investasi.

“Oleh karena itu, G20 harus mendorong upaya peningkatan di sektor industri, perdagangan dan untuk lebih menarik investasi. Ini merupakan seruan bagi negara-negara G20 untuk bekerja sama lebih baik lagi dalam memberikan dukungan yang diperlukan guna mendorong aspek-aspek industri dan perdagangan yang mengadopsi teknologi, khususnya di negara-negara berkembang,” kata Menko Airlangga.

Menjawab hal tersebut, Ahmad Heri mengatakan keanggotaan Indonesia dalam sejumlah forum seperti G20, ASEAN maupun lainnya diharapkan bisa memperkuat kerjasama yang menguntungkan.

"Kerja sama untuk aliran barang dan jasa yang lebih lancar, perlu dilakukan pertemuan dalam forum seperti kemarin itu. Negosiasi untuk menurunkan tarif non tarif, dan kerjasama investasi perdagangan yang menguntungkan saya rasa banyak,” ucap Ahmad Heri.

Namun, ada tantangan baru, dimana sejumlah negara melakukan restriksi ekspor untuk menjaga stok mereka.

Seharusnya, dalam forum seperti G20 ini bisa dibicarakan lebih jauh tentang global supply chain, dan diyakinkan bahwa bisa menjalin kerjasama tanpa restriksi.

Setelah lolos dari pandemi, kini dunia industri menghadapi tantangan baru untuk bertahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News