Industri Galangan Kapal Masih Lesu

Dia menilai sulitnya galangan kapal saat ini tak lepas dari banyaknya perusahaan pelayaran nasional yang mendatangkan kapal dari luar negeri.
“Jelas berkurang jumlah galangan kapal di Kaltim. Sebab, produksi kapal saat ini masih diperuntukkan kepada sektor utama kita, yaitu pengangkut batu bara,” kata akademisi ekonomi Universitas Mulawarman itu.
Menurutnya, galangan kapal di Kaltim harus bisa berinovasi agar tak tergerus. Walaupun tak sebesar produksi pengangkut batu bara, tetatpi bisa dikembangkan agar produksi tetap jalan.
Pariwisata masih disebut sebagai salah satu sektor yang dapat dikembangkan untuk masa depan.
“Galangan kapal kita selama ini produksi jenis tug boat, tongkang, atau landing craft tank (LCT). Jenis kapal yang memang lebih banyak menunjang distribusi komoditas, seperti minyak atau batu bara,” kata Sofyan. (ctr/ndu/k15)
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidak lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi