Industri Kreatif Nasional Semakin Menjanjikan
Senin, 19 Januari 2009 – 08:49 WIB
Selain pada permodalan, perkembangan industri ini juga terhalang masalah pendidikan. Sebab lembaga pendidikan untuk menciptakan orang-orang kreatif yang di Indonesia masih sangat minim. "Padahal indutri ini merupakan industri padat karya memerlukan banyak orang yang punya keahlian.Contohnya untuk membuat satu film animasi memerlukan 100 pekerja. Belum lagi untuk video klip, musik, dan lainnya," ujarnya.
Baca Juga:
Digital Studio merupakan lembaga pendidikan computer graphis dengan materi pembelajaran setara D1. Saat ini menurut Andi yang juga menjabat sebagai direktur tersebut telah ada 11 sekolahan yang tersebar di Jakarta (5 sekolah), Depok (1), Bandung (1), Yogjakarta (1), Surabaya (2), dan Malang. "Tahun ini kami berencana akan membuka empat sekolah lagi. Satu di Jawa, sisanya di luar Jawa."
Industri kreatif di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kelas besar yakni konten kreatif (seperti film, musik, iklan, dan karya sastra), produk kreatif (terdiri dari fesyen, barang kerajinan, seni visual (lukisan dan foto), museum dan galeri, seni arsitektur, penerbitan, kuliner, dan desain grafis). Kemudian masih ada pertunjukan kreatif seperti pertunjukan seni, tari, serta musik serta sains kreatif yang terdiri dari game interaktif, technotainment, dan bisnis internet. (aan)
SURABAYA - Saat ini, industri kreatif di Indonesia cukup berperan dalam memberikan sumbangan terhadap product domestic bruto (PDB) nasional.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024
- Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini
- JCC Ungkap Alasan Proyek Tol Japek II Pakai Desain And Build
- iFortepreneur 2024 Bantu Mempercepat Transformasi Digital UMKM