Industri Manufaktur Menggeliat di Masa Pandemi COVID-19

Industri Manufaktur Menggeliat di Masa Pandemi COVID-19
PKSP Universitas Nasional bekerja sama dengan CIDES menggelar webinar bertema 'Strategi Menyelamatkan Industri Manufaktur di Tengah Kondisi Pandemi Covid 19', di Jakarta, Rabu (23/9). Foto: PKSP Unas

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Institut Tekhnologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Mukhaer Pakkana menilai, sektor industri manufaktur nasional memiliki kesempatan bangkit di saat masa pandemi Covid 19.

Pasalnya, selera masyarakat kini terlihat lebih cenderung menyukai produk-produk lokal.

"Hasil survei Mckinsey menunjukkan 69 responden cenderung menggunakan produk lokal selama masa pandemi,” ujar Mukhaer pada webinar berthema 'Strategi Menyelamatkan Industri Manufaktur di Tengah Kondisi Pandemi Covid 19' di Jakarta, Rabu (23/9).

Webinar kali ini digelar Pusat Studi Kajian Sosial dan Politik (PKSP) Universitas Nasional bekerja sama dengan Center for Information and Development Studies (CIDES).

Menurut Mukhaer, kontribusi industri manufaktur Indonesia terus menurun terhadap produk domestik bruto. Dari hanya 28 persen pada 2008, hanya tinggal 17 persen pada 2019 lalu.

Pemicunya, antara lain perubahan pola belanja masyarakat.

“Kembangkan ekonomi 'dari kita, oleh kita dan untuk kita dengan berbasis community marketplace,” ujar Mukhaer.

Mukhaer juga menyarankan upaya lain yang perlu diambil pemerintah untuk mengangkat industri manufaktur.

Masyarakat mulai menyukai produk-produk lokal, momentum bangkitnya industri manufaktur di masa pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News