Industri Pengolahan Rumput Laut Masuk Daftar Prioritas Investasi
Total kapasitas dari 40 industri pengolahan rumput laut itu sebanyak 64,9 ribu ton per tahun.
“Kita sudah memiliki roadmap Industri Rumput Laut Nasional, kemudian Indonesia sebagai salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia, dan penambahan lahan budidaya rumput laut masih terbuka. Ini potensi yang harus dioptimalkan,” sebut Putu.
Untuk mendongkrak daya saing, kata Putu, Kemenperin mendorong industri memanfaatkan teknologi terkini.
Upaya tersebut dengan melakukan hilirisasi produk, membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM) industrinya, dan menumbuhkan wirausaha baru atau industri kecil dan menengah (IKM) berbasis rumput laut.
Salah satu industri pengolahan rumput laut yang potensial yakni PT. Kappa Carragenan Nusantara yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.
Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 54 orang ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 200 ton per tahun dan utilisasinya mencapai 90 persen.
“Alhamdullilah, selama pandemi Covid-19, kami tidak mengalami dampak yang negatif terhadap kinerja perusahaan," kata Direktur PT Kappa Carragenan Nusantara Hamzah Moch Baabud.
Artinya, lanjut Hamzah, produktivitas perusahaan berjalan baik sesuai pesanan yang sudah ada.
Kemenperin akan mendorong investor baru yang akan menanamkan modalnya di industri pengolahan rumput laut harus bermitra dengan pembudidaya yang ada.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map