Industri Pertambangan Masih Menggiurkan
Salah satu contonya ialah menyediakan kawasan industri untuk crude palm oil (CPO) di Maloy Kutai Timur.
“Hal itu merupakan upaya agar sektor lain juga bisa tumbuh tidak hanya pertambangan batu bara,” ungkapnya, Rabu (19/6).
Menurutnya, langkah yang diambil pemerintah provinsi sudah baik. Hanya saja memang tidak mudah menggantikan sektor yang bahkan berkontribusi hingga 46 persen pada struktur ekonomi.
Namun, secara jangka panjang sedikit demi sedikit sektor lain bisa tumbuh.
“Jika sektor lain tumbuh, dominasi batu bara pada struktur ekonomi bisa bergeser sehingga akan menarik investor lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Investasi Kadin Kaltim Alexander Soemarno mengatakan, investor punya banyak cara untuk menilai suatu sektor.
Salah satunya pemilihan daerah tempat investasi. Biasanya, daerah dengan neraca perdagangan yang surplus bisa menjadi pilihan.
Kaltim selama ini selalu mencatat neraca perdagangan yang surplus, hal ini menandakan secara ekonomi lebih baik dibandingkan daerah yang tidak surplus.
Sektor pertambangan masih memiliki daya tarik investor di Kalimantan Timur (Kaltim). Pada triwulan pertama 2019, Kaltim mencatat ada 763 izin usaha baru.
- Mahyudin: PDRB Kaltim Jangan Hanya Bertumpu pada Tambang, SDM Harus Disiapkan
- HUT ke-26, Kementerian BUMN Terus Genjot Hilirisasi Pertambangan
- Kisah Sucianti Suaib, dari Operator Telekomunikasi hingga Jadi Pengusaha Sukses
- Dukung UMKM Naik Kelas, Kanwil Bea Cukai Banten Jalankan Sejumlah Kegiatan
- Tak Perlu ke Lokasi, Masyarakat Bisa Menukar Uang THR Lewat Aplikasi PINTAR
- BI Sumsel Sediakan 145 Titik Penukaran Uang Lebaran, Cek di Sini Lokasinya