Industri Reksadana Syariah Stagnan
Kamis, 26 Mei 2011 – 12:39 WIB

Industri Reksadana Syariah Stagnan
JAKARTA - Sepanjang empat bulan 2011 industri reksadana cukup bergairah. Tercatat kelolaan reksadana meningkat Rp 4,588 triliun. Itu menunjukkan masyarakat antusias dengan industri tersebut. Merujuk data Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRI) per 30 April 2011, jumlah dana kelolaan reksadana nasional mencapai Rp 153,687 triliun. Angka itu mengalami lonjakan setidaknya sebesar Rp 4,588 triliun bila dibanding dana kelolaan pada pengujung 2010 dikisaran Rp 149,099 triliun. "Ya, pertumbuhan paling signifikan reksadana saham. Untuk yang tahan risiko lebih baik masuk reksadana saham. Sementara untuk yang cari aman masuk jalur deposito," tutur Abi.
"Perkembangan ini sebagai indikator dan sekaligus pencapaian yang cukup menggembirakan," ungkap Abiprayadi Riyanto, Ketua APRDI, di Jakarta.
Baca Juga:
Pertumbuhan itu, sebut Abi, hampir merata pada sejulah sektor. Baik itu reksadana saham, reksadana capuran maupun reksadana pasar uang. Hanya saja, pertumbuhan terbesar masih didominasi reksadana saham dengan peningkatan mencapai 15,85 persen. Artinya, selama empat bulan terakhir reksadana saham menanjak ke level Rp 52,937 triliun dibanding akhir 2010 di posisi Rp 45,695 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Sepanjang empat bulan 2011 industri reksadana cukup bergairah. Tercatat kelolaan reksadana meningkat Rp 4,588 triliun. Itu menunjukkan
BERITA TERKAIT
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI