Industri Shipyard Indonesia Bisa Bangkit Kembali, Asal...

Industri Shipyard Indonesia Bisa Bangkit Kembali, Asal...
Presiden Joko Widodo saat meninjau salah satu galangan kapal di Batam, Kepri beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN

Maret kembali naik jadi 29,08 juta dolar Amerika. Begitu juga dengan APril, naik menjadi 45,39 juta dolar Amerika. Namun pada bulan Mei, ekspor kapal terjun bebas hingga angka 15,02 juta dolar Amerika.

"Kami melihat polanya tidak sistematis. Sehingga kami menilai tren ini menunjukkan sektor ini seperti tidak terurus," kata Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar.

Kondisi seperti ini seharusnya tidak terjadi. Shipyard merupakan satu dari empat komoditi ekspor unggulan Kepri terutama Batam."Namun stakeholder terutama dari pemerintah tampaknya tak serius menjaga kontinuitas kualitas sektor ini," bebernya.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa perhatian khusus lewat insentif supaya sektor ini tetap naik meskipun tidak tinggi kenaikannya."Saat ini kebijakan pemerintah tak mendukung sektor galangan kapal dilihat dari kebijakan meaikkan UMS pada industri tersebut," imbuhnya.

Sebagai pihak yang mengumpulkan data terkait ekonomi Kepri, Panusunan enggan berbicara banyak mengenai kenaikan UMS. BPS katanya hanya mencoba perlihatkan kondisi Kepri secara faktual kepada para pimpinan daerah agar bisa mengambil kebijakan yang tepat.

"Ketika berdasarkan data, hasil ekspor kapal turun drastis, harusnya pro aktif mengidentifikasi masalah dan menemukan jalan keluar," tuturnya.

"Jika ada tren terjun bebas, maka pasti ada masalah. Harusnya ada komunikasi antara pemerintah, pengusaha dan buruh. Pengambil kebijakan tak boleh diam, harus pro aktif," imbuhnya.

Sebagai langkah awal, pemerintah harus membentuk forum-forum khusus untuk menemukan kebijakan atau formula tepat bagi pertumbuhan industri pengolahan khususnya shipyard dan galangan kapal.

Kelesuan ekonomi global punya andil mempengaruhi industri galangan kapal dan konstruksi minyak dan gas di seluruh dunia, termasuk Batam, Kepri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News