Inflasi Malaysia Melonjak Bulan Ini, tetapi Tak Seburuk Indonesia

Inflasi Malaysia Melonjak Bulan Ini, tetapi Tak Seburuk Indonesia
Ilustrasi ringgit Malaysia. Foto: MOHD RASFAN / AFP

Pada kelompok transportasi terutama disebabkan kenaikan harga rata-rata bensin tanpa timbal RON97 sebesar 80 persen, pada harga RM 4,77 (RM) atau setara Rp 16.045,77 per liter dibandingkan dengan RM 2,65 atau sekitar Rp 9.312 per liter pada bulan yang sama tahun 2021.

Kenaikan harga minyak tersebut merupakan dampak dari kenaikan harga minyak mentah Brent sebesar 64,3 persen menjadi 120,08 dolar AS atau sekitar Rp 1.799.398 per barel pada Juni 2022.

Inflasi triwulan II 2022 naik 2,8 persen menjadi 126,6 dari 123,1 pada triwulan yang sama tahun 2021. Sebagai perbandingan triwulanan, inflasi meningkat sebesar 1,1 persen dibandingkan triwulan I 2022 yang peningkatannya mencapai 0,9 persen.

Jika dibandingkan dengan inflasi bulan Juni 2022 di beberapa negara lain, maka tingkat inflasi di Malaysia yang mencapai 3,4 persen (y-o-y) tersebut memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan China yang mencapai 2,5 persen.

Namun demikian masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 7,7 persen, Filipina 6,1 persen, Korea Selatan enam persen, Indonesia 4,4 persen, dan Amerika Serikat yang mencapai 9,1 persen pada periode sama.

Sedangkan negara yang mencatat kenaikan inflasi dua digit pada Juni 2022 yakni Argentina mencapai 64 persen, Sri Lanka sebesar 58,9 persen, dan Pakistan yang mencapai 21,3 persen. (ant/dil/jpnn)

Seperti sebagian besar negara di dunia, Malaysia juga mengalami lonjakan inflasi bulan ini. Harga kebutuhan pokok hingga jasa mengalami kenaikan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News