Inflasi Ramadan Lebih Rendah

jpnn.com, BALIKPAPAN - Inflasi di Kalimantan Timur pada Ramadan tahun ini diprediksi akan lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Inflasi pada Januari mencapai 0,56 persen. Setelah itu terjadi deflasi sebesar 0,01 persen pada Februari.
Deflasi kembali terjadi pada Maret dengan angka mencapai 0,18 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, jika melihat histori sebelum hingga sesudah hari besar keagamaan nasional (HBKN), tingkat inflasi lebih tinggi.
Namun, itu musiman yang selalu terjadi setiap tahun. Dengan demikian, setiap daerah sudah bisa memperhitungkan dan berusaha mengendalikan tingkat inflasi tersebut.
“Kalau melihat trennya tahun ini, sejak awal tahun Kaltim terus mengalami deflasi. Hal itu membuktikan daerah ini cukup mampu mengendalikan harga bahan makanan,” katanya kepada Kaltim Post pekan lalu
Menurutnya, harga bahan makanan di Kaltim sangat terkendali, bahkan deflasinya cukup tinggi.
“Soal faktanya kita lihat nanti. Namun, diprediksi dari tren yang ada, kecenderungannya tekanan inflasi rendah,” terang Atqo.
Inflasi di Kalimantan Timur pada Ramadan tahun ini diprediksi akan lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
- Bocah 10 Tahun Diterkam Buaya Saat Berenang di Sungai Sangatta
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini