Informasi dan Komunikasi Soal Vaksin Harus Tegas dan Transparan

Informasi dan Komunikasi Soal Vaksin Harus Tegas dan Transparan
Senator dari DKI Jakarta Fahira Idris. Foto: Dok DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu suplai informasi yang belakangan ini rutin disampaikan Pemerintah kepada publik dalam kaitannya dengan penanggulangan Covid-19 adalah langkah cepat Pemerintah mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19) lewat sejumlah komitmen dengan produsen vaksin dan juga soal rencana penyuntikkan vaksin Covid-19 pada November 2020.

Upaya Pemerintah memastikan ketersediaan vaksin dan keinginan segera mungkin melakukan vaksinasi patut diapresiasi, tetapi jika informasi dan komunikasi soal vaksin ini tidak tegas, jelas, dan transparan dikhawatirkan menimbulkan kebingungan tidak hanya di masyarakat tetapi juga di kalangan ilmuwan.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan saat ini, mungkin harapan sebagian besar manusia termasuk di Indonesia adalah beberapa calon vaksin lolos uji klinis tahap 3, direview oleh WHO dan menjadi kesepakatan global sebagai vaksin yang aman dan efektif dan kemudian dilakukan vaksinasi massal untuk menekan dan mengendalikan wabah Covid-19.

Oleh karena vaksin menjadi harapan banyak orang, informasi dan komunikasi soal vaksin harus tegas, jelas, dan transparan agar tidak melahirkan disinformasi dan kebingungan di masyarakat. Jika informasi dan komunikasi soal vaksin tidak dikelola dengan baik dan tepat dikhawatirkan nanti muncul keraguan terhadap program vaksinasi.

Fahira menjelaskan tegas itu maksudnya adalah semua informasi dan komunikasi soal vaksin harus jelas dan terang benderang. Tidak multitafsir atau menimbulkan keraguan publik.

Menurutnya, informasi dan komunikasi yang tegas ini bisa terwujud jika semua proses baik uji klinis maupun pengadaan vaksin juga disampaikan secara transparan. Misalnya saja soal rencana vaksinasi di November ini, apakah ini tahap persiapan atau memang sudah tahap penyuntikan. Kalau memang dilakukan penyuntikan, vaksin mana yang disuntik.

“Karena kami tahu, vaksin corona dari Sinovac di November ini masih dalam tahap uji klinis baik di Indonesia maupun di beberapa negara lain. Informasi-informasi seperti ini kan membuat publik bertanya-tanya,” ujar Fahira Idris di Jakarta (23/10).

Menurut Fahira, informasi dan komunikasi soal vaksin ini harus disampaikan apa adanya agar publik bisa memahami dan mengerti proses calon vaksin menjadi sebuah vaksin yang aman dan efektif butuh proses yang panjang dan kompleks sehingga butuh kesabaran demi keselamatan bersama.

Jika informasi dan komunikasi soal vaksin covid-19 tidak tegas, jelas, dan transparan dikhawatirkan menimbulkan kebingungan tidak hanya di masyarakat maupun ilmuwan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News