Ingat, Belajar Bukan Demi Masuk Sekolah Favorit

Ingat, Belajar Bukan Demi Masuk Sekolah Favorit
Mendikbud Muhadjir Effendy sidak ke sekolah-sekolah untuk meninjau pelaksanaan MPLS. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta para orang tua agar tidak memaksakan anak-anaknya masuk sekolah favorit. Jangan juga berpikir tempat anak-anak cerdas adalah sekolah favorit.

"Kami masih memberikan kelonggaran untuk jalur prestasi dalam sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB). Namun, yang perlu ditekankan anak berprestasi jangan didorong dengan motivasi-motivasi yang sifatnya ekstrinsik agar nanti bisa masuk sekolah favorit atau perguruan tinggi idaman," terang Menteri Muhadjir, Senin (26/8).

Harusnya, lanjut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, yang didorong adalah motivasi intrinsik. Anak-anak perlu didorong motivasinya mendapatkan sesuatu.

"Anak-anak harus ditanamkan kesadarannya belajar itu karena tugasnya sebagai siswa. Bukan belajar untuk masuk sekolah favorit," ujarnya.

Dia menambahkan, banyak faktor yang memengaruhi anak belajar. Bisa guru, ortu, lingkungan, kawan bermain, atau teman sebaya.

BACA JUGA: Jangan Mimpi Honorer K2 Lulus Tes PPPK Tahap I Diangkat jadi PNS

Kalau semuanya saling mendukung, anak akan tahu belajar itu kewajiban. Dan, untuk mendapatkan hasil baik, dia harus belajar.

"Makanya saya maunya semua sekolah jadi sekolah favorit lewat sistem zonasi. Biar anak-anak itu tidak dipaksa hanya demi memenuhi ambisi orang tua," tandasnya. (esy/jpnn)


Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, anak-anak harus ditanamkan kesadarannya belajar itu karena tugasnya sebagai siswa, bukan untuk masuk sekolah favorit.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News