Ingat, Beli Mobil Bekas Jangan Tergiur Kilometer

Ingat, Beli Mobil Bekas Jangan Tergiur Kilometer
Ilustrasi mobil bekas. FOTO: SYAMSUDIN/RADAR SAMPIT/JPNN

jpnn.com - FENOMENA memutar kilometer pada mobil memang sudah hal lumrah dalam jual-beli mobil bekas. Hal ini dilakukan agar mobil bekas cepat laku karena membuat pembeli tergiur dengan usia mobil masih muda.

Bahkan aksi semacam itu bisa dilakukan di mobil dengan kilometer analog maupun digital. Lantas bagaimana cara membeli mobil yang baik dan benar?

CEO OtoSpector Jeffry Andika menyarankan, pembeli mobil jangan tergiur dari kilometer semata. Tapi, juga melihat kondisi mobil. Seperti mesin, body eksterior maupun kaki-kaki.

"Kalau beli mobil dari kilometer kadang-kadang kondisi mobil tidak sesuai. Misalnya, kita lihat kilometer baru 40.000 tapi kondisinya sudah tidak layak dan tidak masuk akal dengan angka spidometer yang seharusnya masih bagus," ujar Jeffry di Jakarta Selatan, (22/1).

Selain itu, pembeli juga disarankan melihat kondisi setir mobil. Jika kondisi kilometer mulai meninggi, umumnya bentuk setir akan aus. Kemudian kondisi pedal gas juga tidak terasa nyaman dikendalikan.

"Jangan lupa cek setirnya jika kilometer mobil itu benar-benar rendah. Biasanya kalau masih rendah stir dan pedal gas itu masih enak digunakan," kata Jeffry. (mg9/jpnn)


Pembeli mobil bekas harus paham kondisi onderdil dengan mencobanya secara teliti sebelum memutuskan membeli.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News