Ingat Nawa Citata...Eh Salah

Ingat Nawa Citata...Eh Salah
Peneliti ICW Emerson Yuntho saat menjadi pembicara pada diskusi bertema Babak Baru KPK-POLRI, Jakarta, Sabtu (21/2). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Meski Presiden Jokowi mengambil sikap tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri, masalah pengusulan nama mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu masih saja menjadi bahan pembicaraan.

Dalam dikusi Polemik bertema "Babak Baru KPK Polri" di Warung Daun, Cikini, Sabtu (21/2), aktifis Indonesia Corruptions Watch (ICW) Emerson Yuntho menyinggung hal itu.

Dikatakan Eson, panggilan akrabnya, memang sejak awal ada kengototan Jokowi untuk mengajukan BG sebagai calon kapolri. Sampai-sampai, Jokowi melupakan agenda-agenda prioritasnya yang disampaikan saat kampanye pilpres 2014, yakni Nawa Cita.

"Jadi ingat Nawa Citata, bukan, Nawa Cita. Di situ jelas Jokowi berjanji akan memilih jaksa agung dan kapolri yang antikorupsi dan kapabel. Tapi mengapa BG tak melewati KPK dan PPATK?" cetus Eson, dalam diskusi itu.

Begitu pun saat BG dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK, tetap saja Jokowi meneruskan usulan calon tunggal kapolri itu.

"Menariknya, BG telah menyatikan dua koalisi yang selama ini berlawanan," kata Eson, tentang Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang kompak menyokong BG jadi kapolri. (sam/jpnn)

 

JAKARTA - Meski Presiden Jokowi mengambil sikap tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri, masalah pengusulan nama mantan ajudan Presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News