Ingat, Tak Selamanya Impor Berkonotasi Jelek
Kamis, 24 Agustus 2017 – 19:51 WIB

Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara yang menjadi salah satu gerbang ekspor dan impor. Foto: dokumen JPNN.Com
Lartas juga bertujuan untuk mencari titik temu keseimbangan. "Apabila ada jenis yang belum mampu diproduksi, monggo diimpor,” ujarnya.
Adapun Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, penyiapan regulasi memang perlu mengajak bicara berbagai pihak. Apalagi dalam regulasi industri, para pelakunya pun perlu diajak berdiskusi sebelum pemerintah mengeluarkan regulasi.
Menurutnya, industri memang memerlukan dukungan bahan baku yang memadai. “Tanpa dukungan bahan baku yang memadai, hal ini akan berdampak pada penurunan daya saing industri,” tuturnya.(san/rmol/jpg)
Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Benny Wahyudi menyoroti kebijakan pemerintah tentang larangan dan pembatasan (lartas) impor bahan baku industri seperti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Membership PastiCuan Tawarkan Harga Impor Termurah dan Bonus Spektakuler