Ingatkan Jokowi Tak Pasang Menteri Berpaham Neolib

Ingatkan Jokowi Tak Pasang Menteri Berpaham Neolib
Ingatkan Jokowi Tak Pasang Menteri Berpaham Neolib

jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi diminta untuk tidak memilih menteri bidang ekonomi dari kalangan neoliberal atau neolib. Pasalnya, mazhab tersebut bertentangan dengan visi misi yang dijualnya selama ini.

Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, Jokowi harus konsisten dengan visi misinya yang berlandaskan Trisakti dan Pancasila 1 Juni 1945.

"Konsisten dengan visi misi ini maka jelaslah bahwa musuh utama pemerintahan Jokowi ke depan adalah ideologi kapitalisme pasar bebas dan segala agenda liberalisasi ekonomi," kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (4/8).

Ray mengatakan, kesamaan visi misi antara presiden dan para menterinya sangat penting. Pasalnya, tanpa hal tersebut maka program-program Jokowi dipastikan bakal tersandera oleh praktik tarik menarik kepentingan.

Karena itu, Ray menegaskan kabinet Jokowi harus diisi oleh orang-orang yang proekonomi kerakyatan serta kritis terhadap pasar bebas. Mereka juga harus berani mengkoreksi kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terlalu liberal.

"Artinya, pemerintahan ke depan harus mencegah masuknya para individu anggota partai politik ataupun akademisi bermazhab liberal," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan mengatakan bahwa kekhawatiran akan masuknya orang-orang neolib ke dalam kabinet Jokowi tidaklah berlebihan. Pasalnya, belakangan ini nama mereka mulai sering muncul sebagai kandidat menteri usulan masyarakat.

Ia menyebut nama mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM Sri Adiningsih dan ekonom Lin Che Wei sebagai beberapa di antaranya.

JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi diminta untuk tidak memilih menteri bidang ekonomi dari kalangan neoliberal atau neolib. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News