Ingin Gusur Jokowi, Amien Rais Singgung Meikarta & Reklamasi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) terus menyuarakan perlunya mengganti presiden pada 2019 mendatang. Bahkan, ketua MPR RI periode 1999-2004 itu menyeret-nyeret proyek Meikarta dan reklamasi Teluk Jakarta untuk melengserkan Presiden Joko Widodo tahun depan.
Berpidato pada acara buka bersama DPP PAN di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6), Amien mengatakan bahwa ada pepatah ikan membusuk mulai dari kepalanya. Menurutnya, berbagai karut-marut di Indonesia juga tak terlepas dari kepemimpinan presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu.
"Kalau negeri ini yang demikian besar mulai oleng, utang sudah gede, infrastruktur semua ke asing. Kemudian Meikarta juga mangkrak, reklamasi Jakarta juga lebih mangkrak lagi, siapa yang salah ya kepalanya, lurah Indonesia itu. Makanya perlu ganti presiden," ucap Amien.
Politikus berjuluk Tokoh Reformasi itu pun mengajak masyarakat untuk berdoa dengan sungguh-sungguh supaya tahun depan Jokowi bisa dilengserkan. Amien menambahkan, dirinya ketika melaksanakan umrah baru-baru ini juga berdoa di Masjidilharam agar Indonesia punya presiden baru.
"Kalau ini makbul, saya kira tahun depan entenglah insyaallah. Saya pakai insyaallah ya. Insyaallah ganti presiden. Saya sudah memesan seribu kaus pakai insyaallah supaya kita lebih tawadu," sebut Amien.(fat/jpnn)
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengatakan bahwa ada pepatah ikan membusuk mulai dari kepalanya. Menurutnya, karut-marut di Indonesia karena presidennya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Spesialis Permenkes
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah
- Menko Airlangga Mewakili Presiden Jokowi Terima Penyerahan Peta Jalan Aksesi dari OECD