Inginkan Perdamaian, China Mengaku Jadi Korban Ancaman dan Tuduhan AS

Inginkan Perdamaian, China Mengaku Jadi Korban Ancaman dan Tuduhan AS
Armada kapal perang Tentara Pembebasan Rakyat China kembali melakukan latihan di Selat Taiwan. Foto: PLA

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina serta menangkap kelompok nasionalis berbahaya.

Mengatasi masalah Taiwan, Wei mengatakan sikap China terhadap pulau itu tidak berubah. China memandang Taiwan sebagai “salah satu provinsinya”.

Dia mengatakan pemerintah China mencari "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan tetapi mencadangkan "opsi lain".

"China pasti akan mewujudkan reunifikasinya," kata Wei. "Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China tidak akan berakhir dengan baik."

Dia mencatat bahwa China telah berkontribusi pada upaya global untuk memerangi COVID-19.

Upaya China untuk mengembangkan Laut China Selatan juga dilakukan secara damai, kata dia.

"Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama," katanya. "Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara." (ant/dil/jpnn)

Hubungan bilateral antara China dan Amerika Serikat (AS) berada dalam titik kritis, ujar Menteri Pertahanan China Wei Fenghe


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News