Ini 13 Operasi Tangkap Tangan KPK Selama 10 Bulan
jpnn.com - JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar operasi tangkap tangan, di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (15/10).
Namun, belum ada pimpinan yang memerinci hasil operasi membongkar praktik suap menyuap ini.
"Nanti akan ada siaran pers pagi ini," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif kepada JPNN, Minggu (16/10) pagi.
Berdasarkan catatan JPNN, ini adalah OTT yang ke-13 sejak Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Syarif, Alexander Marwata dan Thony Saut Situmorang, dilantik sebagai pimpinan KPK 21 Desember 2015.
Sudah banyak yang menjadi korban OTT KPK. Mulai dari anggota DPR, DPRD, hakim, jaksa, panitera, pengacara, pejabat Mahkamah Agung, BUMN, bupati menjadi korban. (boy/jpnn)
Berikut OTT demi OTT KPK yang dirangkum JPNN:
1. Kasus Suap Damayanti Wisnu Putranti
OTT pertama yang digelar KPK menangkap anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti. Yanti ditangkap Rabu 31 Januari 2016, di Jakarta karena diduga menerima suap dari Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir. Yanti diduga menerima suap total Rp 8,1 miliar. Selain Yanti, KPK menciduk dua stafnya, Dessy Ariyati Edwin dan Julia Prasetyarini. Praktik suap menyuap ini dilakukan agar Yanti memerjuangkan anggaran di Kemenpupera untuk proyek jalan di Maluku. Belakangan, KPK menetapkan anggota Komisi V DPR Budi Supriyanto, Andi Taufan Tiro dan Kepala Balai Pelaksana Jalan IX Maluku dan Maluku Utara Amran Mustari sebagai tersangka.
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar operasi tangkap tangan, di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (15/10). Namun, belum ada pimpinan
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat