Ini Alasan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau Hanya untuk SMP ke Atas

Ini Alasan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau Hanya untuk SMP ke Atas
Ilustrasi belajar memgajar di kelas. Foto: dok for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah akan dimulai pada 13 Juli 2020. Hal tersebut menyusul dikeluarkan penyusunan keputusan bersama empat Kementerian tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Virus Corona atau COVID-19.

Panduan yang disusun dari hasil kerja sama dan sinergi antarkementerian ini bertujuan mempersiapkan satuan pendidikan saat menjalani tatanan hidup baru atau new normal.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memperkenankan sekolah di zona hijau yakni jenjang SMP ke atas untuk menerapkan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Tentunya dengan beberapa penyesuaian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Nadiem Makarim menjelaskan alasan hanya memperbolehkan tingkat SMP ke atas di zona hijau belajar tatap muka.

Hal itu karena lebih mudah memberi pemahaman untuk menjaga jarak agar terhindar dari paparan Covid-19.

“Kenapa yang jenjang paling bawah kita terakhirkan karena bagi mereka lebih sulit lagi untuk melakukan social distancing, apalagi untuk SD dan PAUD,” ujarnya, baru-baru ini.

Sementara untuk tingkat SD di zona hijau bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka adalah setelah dua bulan tingkat SMP, SMA/SMK sederajat masuk, yaitu sekitar September 2020. Sedangkan, untuk tingkat PAUD sederajat baru diperkenankan masuk sekitar November 2020.

“Namun, begitu ada penambahan kasus atau level risiko daerah naik dari zona hijau ke kuning, satuan pendidikan wajib ditutup kembali. Semuanya kembali ke awal," jelas Menteri Nadiem.

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan alasan hanya memperbolehkan tingkat SMP ke atas di zona hijau belajar tatap muka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News