Ini Bahaya Baju Tidur Jarang Dicuci

Ini Bahaya Baju Tidur Jarang Dicuci
Pakar mengingatkan bahaya baju tidur yang jarang dicuci. Foto: dailymail

jpnn.com - SEBUAH jajak pendapat baru telah menemukan bahwa pria rata-rata memakai piyama atau baju tidur selama hampir dua minggu berturut-turut sebelum mencuci mereka, sementara wanita memakai baju yang sama selama 17 hari.

Namun seorang pakar kesehatan memperingatkan bahwa mengenakan pakaian tidur begitu lama dapat menyebabkan infeksi kulit, sistitis dan bahkan MRSA.

"Jika Anda memakai piyama terlalu lama maka dapat saya pastikan bahwa piyama Anda akan penuh mikroorganisme. Kita semua memiliki organisme kulit yang biasanya tidak berbahaya pada kulit dan dalam usus kita. Tapi jika mereka masuk ke tempat yang salah dapat menyebabkan masalah," kata peneliti, Profesor Sally Bloomfield, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (13/1).

"Cukup banyak dari kita membawa bakteri staphylococcus, yang dapat menyebabkan infeksi jika mereka masuk ke luka dan memar dan kita semua membawa bakteri E coli di usus kita. Sekali lagi, sebagian besar strain tidak berbahaya. Tapi kalau mereka masuk ke dalam saluran kemih dapat menyebabkan infeksi yang akan menyebabkan sistitis," kata Bloomfield lebih lanjut.

"Beberapa orang membawa MRSA, yang jelas akan sangat sulit untuk diobati terutama dengan resistensi antibiotik," jelas Bloomfield.

Profesor Sally Bloomfield juga mengatakan sel-sel kulit yang terdapat pada pakaian tidur anda mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit jika mereka menyebar. Nah, untuk itu sebaiknya cuci piyama Anda minimal seminggu sekali.(fny/jpnn)


SEBUAH jajak pendapat baru telah menemukan bahwa pria rata-rata memakai piyama atau baju tidur selama hampir dua minggu berturut-turut sebelum mencuci


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News