Ini Daerah Sawah tapi Cari Pupuk Payah

Ini Daerah Sawah tapi Cari Pupuk Payah
Ini Daerah Sawah tapi Cari Pupuk Payah

jpnn.com - SIMALUNGUN- Program swasembada pangan sepertinya sulit untuk segera diwujudkan di Kecamatan Hutabayuraja, Simalungun, Sumut.

Soalnya , hingga kini Pemkab Simalungun  belum dapat menjamin ketersediaan pupuk jenis SP dan Phonska yang dibutuhkan petani untuk mendongkrak produksi pertanian.  

"Menghilangnya" kedua jenis pupuk ini akan menyebabkan produksi pertanian di kecamatan itu berkurang. Kalaupun ada di kios-kios pengecer, harganya jauh lebih mahal dari harga biasa.

Bahkan para petani terpaksa mencari kedua pupuk tersebut hingga ke Kecamatan Bandar dan Tanah Jawa.

Pihak distributor tidak memberikan penjelasan apapun terkait langkanya pupuk SP dan Phonska. Padahal Kecamatan Hutabayuraja merupakan lumbung padi terbesar di Simalungun.

Biraba Siahaan (38), salah seorang petani di Kelurahan Hutabayu kepada Metro siantar (grup JPNN) mengatakan, saat ini, umur tanaman padinya telah mencapai 36 hari. Tentu akan memasuki fase pemupukan kedua. Apabila pemupukan kedua tidak disertai pupuk SP dan Phonska, maka akan berdampak terhadap penurunan produksi.  

Freddi Sinambela menambahkan, pupuk Phonska dan SP 36 itu dibutuhkan untuk memperoleh tanaman padi dengan bulir padi yang besar dan gilig (berisi). Jika tidak, maka bulir gabah akan berbentuk gepeng meskpun tetap berukuran besar.

Penurunan produksi tanaman padi yang tidak diberikan pupuk Phonska, SP 36 dan ZA bisa mencapai tiga sampai empat kuintal per hektare. Menurutnya, kondisi tersebut akan merugikan petani.

SIMALUNGUN- Program swasembada pangan sepertinya sulit untuk segera diwujudkan di Kecamatan Hutabayuraja, Simalungun, Sumut. Soalnya , hingga kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News