Ini Dia Salah Satu Cara Kemenpar Genjot Pariwisata Sumut

Ini Dia Salah Satu Cara Kemenpar Genjot Pariwisata Sumut
Berkemah di pingggir danau Toba. Foto: Istimewa

"Pengembangan sektor pariwisata ini perlu didukung bukan hanya oleh kesiapan akses transportasi seperti bandara dan jalan, tapi perlu juga dilakukan penataan kawasan, pembangunan infraktruktur penunjang. Seperti hotel, restoran dan memperbanyak atraksi wisata serta peningkatan kemampuan SDM dan tidak kalah pentingnya adalah budaya," tutur Sofyan.

Perkembangan pariwisata Indonesia terkini, lanjut Sofyan, yakni jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Agustus 2017 mencapai 1,35 juta wisman. Dengan capaian ini optimis target 15 juta wisman akhir tahun 2017 akan terlampaui.

“Pertumbuhan pariwisata Indonesia sangat tinggi. Mencapai 22,4% per tahun dan menjadi top 20 in the world. Untuk menjadi world class destination kami akan menggunakan standar dunia terutama unsur Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas (3A). Unsur atraksi, sudah menuju ke arah sana bahkan memiliki keunggulan terutama dalam hal nature, culture, dan manmade," tambah Sofyan.

Sementara, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Tazbir mengatakan, banyak sekali tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara. Bahkan, masyarakat Sumatera Utara beruntung memiliki icon Danau Toba yang brand-nya sudah sangat kuat.

"Apabila pemerintah Sumut serius menggarap sektor pariwisata ini bukan tidak mungkin akan sesukses Bali. Karena Sumut punya Danau Toba. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah bagaimana membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan pariwisata tersebut," ujar Tazbir didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Kemenpar, Eddy Susilo.

Tazbir menambahkan, apabila sarana dan prasarana sudah tersedia semua bukan tidak mungkin pariwisata akan maju dan memberikan pendapatan daerah yang cukup besar. Tazbir menegaskan, sarana dan prasarana merupakan ruh dalam pembangunan dan menuju kejayaan, makanya pemerintah melakukan pembangunan.

"Selain itu, harus ada pengembangan destinasi. Yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata. Ini untuk meningkatkan daya saing pariwisata nasional. Lalu ada peningkatan promosi pariwisata Indonesia melalui berbagai media (digital dan konvensional) di dalam dan luar negeri," papar Tazbir.

Kementerian Pariwisata saat ini serius mendorong pengembangan destinasi wisata potensial khususnya Sumatera Utara dan Danau Toba sebagai icon. Sebab itu, pengembangan wisata alam, budaya dan sport serta wisata MICE (Meeting Incentive Conference & Exhibition) di Sumatera Utara lebih mudah.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar seminar Pengembangan Pariwisata Sumatera Utara di Hotel Aryaduta, Medan, 25 November 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News