Ini Filosofi Siraman Kahiyang Ayu

Ini Filosofi Siraman Kahiyang Ayu
Presiden Joko Widodo memasang blaketepe di depan rumah sebelum siraman Kahiyang Ayu. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, SOLO - Presiden Joko Widodo beserta keluarga menjalani sejumlah prosesi adat Jawa yang digelar jelang prosesi pernikahan Kahiyang Ayu, buah cinta Jokowi dan Iriana.

Ayang, panggilan anak kedua Jokowi itu akan menikah dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, Rabu (8/11). Pagi tadi, Selasa (7/11), di kediaman pribadinya di Jalan Kutai Utara Sumber, Solo, Jawa Tengah berlangsung pemasangan anyaman daun kelapa atau bleketepe, siraman, hingga sungkeman.

Mantan Wali Kota Surakarta itu menjelaskan bahwa prosesi siraman memiliki filosofi untuk menghilangkan dan membersihkan noda-noda yang tidak baik yang ada di hati dan pikiran calon pengantin.

Oleh karena itu, Jokowi meminta doa dan restu dari masyarakat untuk Kahiyang dan Bobby agar bisa membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.

"Kami berdoa dan mohon doa restunya agar Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Afif Nasution bisa membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah," ucap Presiden.

Sebagai orang tua, mantan gubernur DKI Jakarta itu tak lupa memberikan nasehat kepada putrinya untuk selalu berhati-hati dan bersabar dalam membangun rumah tangga. "Kalau saya hanya hati-hati membina rumah tangga. Yang sabar, yang sabar," ucap Jokowi.

Rencananya, rangkaian prosesi pernikahan Kahiyang dan Bobby akan dilanjutkan dengan prosesi midodareni yang akan digelar malam hari nanti. (fat/jpnn)

 


Joko Widodo meminta doa dan restu dari masyarakat untuk Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News