Ini Jasad Tokoh Anti-Putin yang Masih Terkapar di Jalanan
Selain Ukraina, Nemtsov berbicara tentang Crimea. ’’Sebagian besar warga Crimea memang ingin bergabung dengan Rusia. Itu fakta. Tapi, bukan itu masalahnya. Segala sesuatu ada aturannya, ada hukumnya. Tidak bisa seenaknya sendiri,’’ ungkapnya. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, seharusnya Kremlin tunduk pada hukum internasional dan aturan main.
Agar bisa mewujudkan hubungan yang normal dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), Rusia perlu melakukan reformasi politik. Bukan hanya sistem yang dirombak, tetapi juga seluruh jajaran politisi di sana.
’’Kita membutuhkan reformasi politik. Saat kekuasaan berada di tangan satu orang dan dia selamanya menjadi pemimpin, kita hanya akan menuai bencana,’’ ujar Nemtsov.
Setelah mengungkapkan harapannya lewat wawancara selama 45 menit itu, Nemtsov lantas bertemu dengan rekan-rekan yang satu ideologi dengannya. Saat berada di dekat Kremlin untuk mengoordinasikan aksi unjuk rasa yang seharusnya berlangsung hari ini, ajal menjemputnya. Dia tewas tidak jauh dari Red Square dan tembok Kremlin.
Kabar kematian Nemtsov itu langsung membuat Moskow sibuk. Aparat berusaha mencari pelaku dan menggali motivasi di balik aksi tersebut. Komite Investigasi menyatakan, ada lebih dari satu dugaan motivasi di balik pembunuhan Nemtsov. Tetapi, badan tersebut menepis dugaan sebagian besar publik yang menyebut Nemtsov tewas karena prinsip politiknya yang berseberangan dengan Putin.
’’Yang jelas, pembunuhan ini sudah direncanakan dengan matang,’’ ungkap Komite Investigasi.
Diduga kuat, penembak Nemtsov melancarkan aksi dari dalam mobil yang bergerak. Pria tersebut tewas setelah peluru menembus punggungnya. Polisi menduga, pistol yang digunakan pelaku adalah makarov. Di Rusia, pistol jenis itu banyak dipakai militer dan kepolisian. (AP/BBC/hep/c23/ami)
MOSKOW – Boris Nemtsov, seorang politikus yang dikenal keras mengkritisi kebijakan Presiden Vladimir Putin, tewas tertembus timah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina