Ini Jawaban Menkum HAM Soal Tuntutan PP 99 dari Napi
Sabtu, 13 Juli 2013 – 12:58 WIB

Menkum HAM Amir Syamsuddin saat berdiskusi di Jakarta, Sabu (13/7). FOTO; Ricardo/JPNN
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 tahun 2012 tentang pengetatan remisi untuk napi kasus korupsi, narkoba dan terorisme itu dianggap tak adil oleh narapidana. Terutama oleh narapidana di Lapas Klas I Tanjung Gusta berlaku rusuh dan meminta aturan itu dicabut. "Saat itu ada kemarahan publik yang tinggi, kekecewaan publik atas hukuman yang dijatuhi pada pelaku tindak pidana yang bersifat extraordinary khususnya koruptor dan bandar narkoba. Itulah mengapa ada PP 99," paparnya.
"Saya menganggap tuntutan itu tidak hanya mewakili warga binaan di Tanjung Gusta, tapi di seluruh pelosok tanah air," kata Amir di Jakarta Pusat, Sabtu, (13/7).
Baca Juga:
Meski mendengar keluhan itu, Amir menyatakan pihaknya berharap para napi memahami bahwa aturan itu dikeluarkan pemerintah bukan tanpa alasan. Ia menyebut PP 99 lahir karena kekecewaan masyarakat terhadap hukuman untuk terdakwa tiga kasus itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 tahun 2012 tentang pengetatan remisi untuk napi kasus
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025