Ini Jumlah Karyawan Swasta Sudah Mendaftar Vaksinasi Mandiri

Itu sebagai jaminan bahwa vaksin mandiri tidak sepenuhnya lepas dari kontrol pemerintah untuk mengantisipasi mafia vaksin dan vaksin palsu yang dikhawatirkan masyarakat ke depan.
Menurut dia, tantangan utama vaksinasi mandiri adalah persepsi bahwa vaksin berbayar lebih baik dari pada yang gratis atau sebaliknya.
Kemudian, pendekatan vaksin mandiri yang seolah-olah mementingkan pendekatan ekonomi dibandingkan kondisi kedaruratan kesehatan masyaraakt. Selanjutnya, anggapan ketika vaksin mandiri disediakan, maka kepercayaan masyatakat akan menurun.
Sebenarnya, kata dia melanjutkan, yang perlu dipahami masyarakat vaksinasi mandiri adalah bagian dari upaya meningkatkan cakupan imunisasi COVID-19 di Tanah Air.
Lalu tantangan berikutnya, ketersediaan dan distribusi vaksin.
"Vaksinasi mandiri seharusnya bisa melibatkan pihak swasta dalam distribusi jaringan rantai dingin dan penyediaan vaksin secara proporsional untuk menjangkau daerah yang masih terbatas kapasitas penyimpanannya," kata dia. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya N Bakrie menyebut jumlah karyawan yang sudah mendaftar vaksinasi mandiri.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Dukung Pemerintah, Kadin Merenovasi 500 Rumah tidak Layak Huni
- Vaksinasi Hepatitis A Bagi Atlet Muda untuk Prestasi Lebih Gemilang
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya