Peringatan Hardiknas 2018

Ini Kado dari Karolin untuk Dunia Pendidikan di Kalbar

Ini Kado dari Karolin untuk Dunia Pendidikan di Kalbar
Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa saat berdialog dengan warga masyarakat Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, SINTANG - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa memiliki cita-cita membangun sumber daya manusia (SDM) Kalbar yang hebat dan mumpuni.

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei tahun ini, Karolin yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Kalbar Suryadman Gidot, menyiapkan kado istimewa untuk dunia pendidikan yaitu program sekolah unggulan tingkat SMA/SMK.

“Ini menjadi komitmen kami berdua untuk meningkatkan kualitas SDM kita agar memiliki daya saing serta mampu membawa perubahan bagi Kalbar ke depan,” kata Karolin di Sintang, Selasa (1/5).

Karolin menilai sekolah unggulan sebagai salah satu di antara alternatif yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus kualitas SDM. Sekolah unggulan ini nantinya akan melahirkan manusia-manusia unggul yang amat berguna untuk membangun daerah ini.

“Tidak dapat dipungkiri setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi manusia unggul. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah-sekolah unggulan yang terus meningkat pada setiap tahun ajaran baru," tuturnya.

Menurut Karolin, apabila karakter unggul ini menjadi budaya sekolah, maka pada gilirannya mampu mengontruksi mentalitas komunitas sekolah untuk bekerja keras, disiplin, profesional, akuntabel, dan mandiri.

Konstruksi mentalitas unggul seperti ini selaras dengan nafas otonomi dan kebijakan desentralisasi pendidikan yang memberi peluang kepada para pengelola manajemen sekolah untuk melakukan gerakan inovatif. Tujuannya untu memberdayakan diri dan komunitasnya secara kreatif dan dinamis sesuai dengan kondisi dan nilai-nilai lokal, nasional, dan perkembangan global.

“Terobosan dan inovasi ini diperlukan untuk menanggapi kebutuhan peserta didik sekolah yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa sekaligus mengeliminasi strategi pendidikan massal. Sebagaimana yang terjadi selama ini yang memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada semua peserta didik tanpa memperhatikan perbedaan kecakapan, minat, dan bakatnya,” sambung Karolin.

Karolin menilai sekolah unggulan sebagai salah satu di antara alternatif yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus kualitas SDM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News