Ini Kata Pengamat Jika Jokowi Vs Prabowo Lagi

Ini Kata Pengamat Jika Jokowi Vs Prabowo Lagi
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya pada Pilpres 2014. Foto: Biro Pers Kepresidenan Ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, Indonesia butuh figur calon presiden alternatif untuk diusung pada Pemilu 2019, di luar dua nama yang sering disebut-sebut yaitu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal tersebut penting agar terjadi penyegaran dalam alam demokrasi Indonesia. Jangan sampai Pilpres 2019 nantinya hanya mengulang pertarungan Jokowi dan Prabowo, seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 lalu.

“Kalau pertarungannya kembali hanya dua nama yang sebelumnya terjadi di Pilpres 2014, dikhawatirkan bakal menimbulkan kejenuhan. Makanya, saya kira butuh capres alternatif,” ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (11/8).

Saat ditanya siapa kira-kira tokoh yang memungkinkan muncul sebagai capres alternatif, Ujang menyebut beberapa nama. Misalnya Presiden PKS Sohibul Iman atau Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

"Dari PKS bisa ada dua nama. Elektabilitas Sohibul dan HNW memang saat ini belum sebaik Jokowi dan Prabowo, tapi saya kira masih ada waktu," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review ini, Sohibul dan HNW masih memiliki waktu untuk menggenjot elektabilitas. Caranya, dengan semakin banyak terjun ke masyarakat dalam dua tahun terakhir.

"Harus sering turun menyapa masyarakat dan dekat dengan media. Dengan demikian masyarakat dapat menilai apakah layak untuk diusung atau tidak nantinya," pungkas Ujang.(gir/jpnn)


Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, Indonesia butuh figur calon presiden alternatif untuk diusung


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News