Ini Kritik DPD Terhadap DPR dan RAPBN 2016

Ini Kritik DPD Terhadap DPR dan RAPBN 2016
FOTO: DOK.DPD RI

jpnn.com - MALANG - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, tidak realistis dan sangat berlebihan.

Penilaian tersebut disampaikan Ketua Komite IV DPD RI, Ajip Padindang pada Acara Press Gathering DPD RI dengan tema “Penguatan Peran DPD RI Sebagai Representasi Daerah,” di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (4/9).

Menurut Ajip, jumlah RAPBN tahun 2016 sekitat Rp2.300 triliun. Sementara pendapatan hanya dipatok sekitat Rp1.700 triliun. “Dalam kondisi sekarang, ini terlalu berlebihan,” tegas Ajip.

Pandangan DPD RI terhadap RAPBN 2016 tersebut, lanjut Senator asal Provinsi Sulawesi Selatan ini, akan disampaikan secara resmi kepada DPR RI dan Pemerintah.

“Kalau sudah masuk ke DPR, biasanya teman-teman dari partai politik tidak mau mempelajari sungguh-sungguh apa yang diusulkan DPD RI. Anggota DPR pasti akan menyuarakan suara fraksinya masing-masing. Akibatnya, usulan DPD sia-sia,” ungkapnya.

Press Gathering DPD RI ini dibuka oleh Wakil Ketua DPD RI (Senator asal Provinsi Nusa Tenggara Barat), Farouk Muhammad.

Tampak hadir dalam acara ini, Ketua Badan Kehormatan DPD RI (Senator asal DKI Jakarta), AM Fatwa; Ketua I DPD RI (Senator Asal Jawa Tengah), Ahmad Muqowam; Ketua Komite II DPD RI (Senator asal Sumatera Utara) Parlindungan Purba; Wakil Ketua Komite III DPD RI (Senator Asal Papua) Charles Simaremare; Ketua Badan Kerjasama Parlemen DPD RI (Senator asal Sulawesi Selatan), AM Iqbal Parewangi, Ketua Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan DPD RI (Senator asal Provinsi Maluku), John Pieris. Selain itu, hadir pula dua anggota DPD RI asal Jawa Timur, Abdul Qodir dan Budiono, Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto beserta staf Humas Setjen DPD beserta Wartawan Parlemen RI yang diketuai, Hilman Mattauch.(fas/jpnn)


MALANG - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, tidak realistis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News