Ini Penjelasan Karya Komtemporer ‘Ketika Mas Gagah Pergi’
Menurut Imam, “Ini tantangan yang luar biasa di tengah kondisi politik dan ekonomi di negeri yang sedang sulit seperti saat ini.”
Terakhir Imam mengatakan, dalam film ini ACT memiliki kesamaan dengan konten cerita KMGP berupa misi sosial untuk Indonesia timur dan anak-anak Palestina. Namun lebih dari itu, tokoh-tokoh dalam KMGP ini memiliki kedekatan dan kemiripan dengan sosok-sosok yang ingin ACT hadirkan ke masyarakat.
Aktor senior, Mathias Muchus mengatakan bahwa motivasi utama bergabung dengan KMGP bukan untuk cari uang, tapi berusaha untuk bikin film yang baik dan berkah.
“Kalau kita cuma berputar diangka-angka, nggak ada berkahnya, kaya juga nggak,” tuturnya.
“Mereka turun tangan untuk membenahi anak-anak muda. Karena film merupakan salah satu media yang sangat efektif untuk mempengaruhi penonton. Kepada media mudah-mudahan melihatnya bukan dari perspektif angka-angka saja,” katanya lagi.(fri/jpnn)
JAKARTA – Penulis buku legendaris, Helvy Tiana Rosa mengatakan bahwa Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) adalah salah satu karya sastra kontemporer
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Verrel Bramasta & Putri Zulhas Berkomitmen Perjuangkan Kepentingan Anak Muda
- Sempat Istirahat dari Medsos, Sandra Dewi Kembali Aktif di Instagram?
- Rio Reifan Ditangkap Polisi Gegara Pakai Sabu-Sabu dan Ekstasi
- Parto Patrio Dirawat di Rumah Sakit, Istri Curhat Begini
- Nicholas Saputra dan Putri Marino Bertemu di The Architecture of Love
- Clara Shinta Habiskan Libur Lebaran di Rumah Eks Mertua