Ini Penyebab Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi di Batam

Ini Penyebab Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi di Batam
Plt BKKBN Pusat Sigit Priohutomo memberikan keterangan kepada wartawan usai membuka Seminar Kesehatan Reproduksi di Hotel Aston Pelita, Senin (5/2) iddampiki dr Amir Hakim Siregar SpOG. F Cecep Mulyana/Batam Pos?JPG

"Ini yang akan kami sosialisasikan bersama BKKBN ke masyarakat di Batam. Salah satu caranya yang dengan memberikan pelatihan dan juga pendidikan kepada tenaga medis maupun paramedis terkait persalinan. Termasuk kader-kader BKKBN, seperti misalnya di posyandu," kata Amir Hakim.

Sementara, Plt Kepala BKKBN Pusat, Sigit Priyo Hutomo yang mengisi seminar hari kanker sedunia yang jatuh pada 4 Februari ini mengatakan, kegiatan mengenai sosialiasi terkait bahaya ancaman kanker serviks ke kaum perempuan, harus bisa sedini mungkin kanker serviks itu dideteksi.

"Sekarang ini tiap satu jam perempuan meninggal karena disebabkan penyakit kanker serviks.

Itu yang akan kami usahakan pencegahannya. Kanker serviks ini juga jadi salah satu penyebab angka kematian ibu saat persalinan di Indonesia," terang Sigit.

Untuk mencegah itu, Sigit mengimbau para remaja agar tak menikah di usiah dini, serta tak berhubungan di luar nikah.

"Usia ideal melangsungkan pernikahan itu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki- laki. Selain itu, saat wanita hamil, harus dapat mencegah stunting, (gizi buruk) pada bayi yang dikandungnya agar tak kekurangan asupan gizi. Begitu juga dengan ibunya," ujar Sigit.(gas)

 


Batam, Kepulauan Riau, merupakan salah satu daerah yang angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News