Ini Penyebab Batam Terseok Hadapi MEA
Namun, wali kota mengatakan pihaknya sudah mulai menyiapkan diri untuk menghadapi era keterbukaan ini, salah satunya dalam hal penyiapan sumber daya manusia (SDM), khususnya menyiapkan bekal bagi para tenaga kerja.
"Kita sertifikasi mereka, sehingga mereka juga bisa bekerja di luar negeri dengan keahlian yang ditunjang sertifikat yang dimiliki tersebut," bebernya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menyebut kesiapan Batam dan Kepri pada umumnya masih minim untuk menyambut pemberlakuan MEA.
Salah satunya, minimnya infrastruktur mulai dari pelabuhan dan infrastruktur listrik, serta kurang kreatifnya produk yang dihasilkan untuk dapat bersaing dengan negara lain.
“Masih banyak yang harus disiapkan Batam,” kata Gusti.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti proses perizinan investasi di Batam dan Kepri yang masih lamban dan bertele-tele. Padahal, sisi administrasi di tataran birokrasi ini mestinya bisa bisa dipersingkat.
"Bahkan perizinan sekalipun juga dengan biaya yang lebih tinggi dibanding daerah lain di Indonesia," imbuhnya. (rna/ray)
BATAM - Pemberlakuan era perdagangan bebas antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Carmelita Hartoto Terpilih Jadi Presiden ASA Periode 2024-2025
- Mowilex Recycled Cat dengan Jejak Karbon Lebih Rendah Ramah Lingkungan
- Khawatir jadi Lahan Bancakan Korupsi, Apindo DIY Menolak Tapera
- Berkat UU Cipta Kerja, UMKM Kota Banjarmasin Gampang Urus Perizinan Berbasis Digital
- SwipeRx IPEC 2024 jadi Wadah Edukasi Apoteker & Pegiat Kesehatan
- HPL Badan Bank Tanah di Wilayah Penyangga IKN Potensial jadi Magnet Ekonomi Baru