Ini Penyebab Kecelakaan di Tol Cipali Versi Pengamat Transportasi

Ini Penyebab Kecelakaan di Tol Cipali Versi Pengamat Transportasi
ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sudah diwarnai delapan insiden kecelakaan dan memakan tiga korban jiwa. Padahal, tol itu baru dioperasikan sepekan. Pengamat Transportasi Agus Pambagio membeberkan beberapa penyebab kecelakaan. Menurut Agus, pengemudi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan.

"Jelas penyebab kecelakaan (di Tol Cipali) karena pengemudi. Kenapa? Di Indonesia ini kan sering dapat SIM nya itu kolektif atau beli, yang akhirnya nggak paham soal rambu-rambu yang penting diketahui oleh para pengemudi," ujar Agus saat dihubungi JPNN.com, Selasa (23/6).

Selain itu, pengemudi di Indonesia belum terbiasa dengan jalur lurus tanpa hambatan. Kondisi jalan yang lurus menyebabkan pengemudi cepat bosan dan akhirnya menimbulkan kelelahan. Nah, kelelahan inilah yang menyebabkan hilangnya konsentrasi pengemudi.

"Kalau di Indonesia orang lihat jalan kosong main hajar kencang saja meski dalam kondisi kelelahan. Mengemudi yang bagus setiap dua jam itu seharusnya istirahat. Kalau mobil yang bagus ada alarm setiap dua jam diingatkan untuk istirahat," tutur Agus.

Jalan tol Cipali yang tidak rata dan bergelombang serta sudut kemiringan yang tak tampak juga menjadi salah satu faktor. "Karena kalau pengemudi terlalu kencang berkendara, maka dia akan terbuang, namanya daya lontar," jelas Agus.

Agus juga menyoroti bahan pembuat jalan tol. Beton dan aspal juga memengaruhi hentakan pada kendaraan saat melaju dalam kecepatan tertentu. Rest area juga perlu ditambah agar pengemudi terfasilitasi untuk beristirahat.

"Apalagi tol Cipali hanya dua jalur. Jadi ya balik lagi kepada pengemudinya. Kalau nyetir asal dan yang penting bisa rem gas atau pindah gigi saja, ya lewat. Perlu kehati-hatian," tandas Agus. (chi/jpnn)


JAKARTA - Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sudah diwarnai delapan insiden kecelakaan dan memakan tiga korban jiwa. Padahal, tol itu baru dioperasikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News