Ini Penyebab Kegagalan Ganda Putra di Toyota Thailand Open Versi Naga Api

"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tetapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi," ujar Herry.
"Saya berharap, nanti di World Tour Final (pekan depan) penampilannya bisa lebih baik lagi," tuturnya.
Sementara untuk Fajar/Rian, Herry pun mengakui adanya penurunan kualitas pada keduanya.
Lama tidak bertanding, juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya ritme permainan.
"Fajar/Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit kagok buat mereka," kata Herry.
"Ritme, irama, dan suasananya hilang. Sudah lama tidak bertanding, jadi harus beradaptasi lagi. Walaupun memang mereka termasuk pemain yang sudah top 10. Kita memang harus bisa mengatasinya," imbuh pelatih yang memiliki julukan pelatih Naga Api itu.
Herry juga mengungkap tangan Fajar yang bermasalah ikut menjadi kendala.
Untuk selanjutnya, menjadi pekerjaan rumah cukup besar untuk mempersiapkan mereka kembali tampil optimal pada turnamen internasional yang akan digelar pada Maret mendatang.
Selan penjelasan dari Naga Api, Anda bisa melihat jadwal final Toyota Thailand Open hari ini di sini.
- Calon Lawan Berat Indonesia di Fase Grup BAMTC 2025, Punya Orang Dalam
- BAMTC 2025: Herry IP Memberi Warna Baru Ganda Putra Malaysia
- The Daddies Tumbang di 16 Besar Indonesia Masters 2025
- Herry IP tak Gentar dengan Tantangan di Malaysia
- Lembaran dan Tantangan Baru Herry Ip di Negeri Jiran
- Resmi, Herry IP Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia