Ini Suara-suara Pedas dari Senayan Ditujukan ke Jonan

Ini Suara-suara Pedas dari Senayan Ditujukan ke Jonan
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Foto: dok.JPNN

"Kalau gini wisata Indonesia akan rugi. Orang indonesia lebih memilih berlibur ke luar negeri daripada di dalam negeri," paparnya.

Dia menambahkan, seharusnya pemerintah tidak perlu mengurus bisnis penerbangan. Namun lebih mengatur bagaimana penerbangan di Indonesia lebih aman dan nyaman. Salah satu institusi yang harus diperbaiki yaitu Airnav. Muhidin meminta perum AirNav dilengkapi fasilitas seperti radar cuaca sehingga bisa memandu pilot ketika terbang.

Sementara itu, Ketua Komisi V Ferry Djemi Francis menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan tarif batas itu akan dievaluasi ulang. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan oleh Jonan itu terbukti tidak berbasis analisis pada penumpang.

Menurut Djemi, menhub tidak perlu gegabah dalam menyikapi jatuhnya insiden jatuhnya AirAsia QZ8501. Menurut dia seorang menteri harusnya berikir panjang. Jangan langsung menyalahkan bahwa insiden itu disebabkan safety pesawat LCC yang kurang.

"Bukan safety. seharusnya dia melakukan investigasi. Mungkin ATC-nya yang lemah," paparnya.

Lebih lanjut, Djemi menjanjikan akan mereview ulang kenaikan tarif batas bawah. Dalam waktu dekat komisi V akan kembali memanggil Jonan dalam rapat kerja. "Akan kami mintai pertanggungjawaban. Mengapa kok tarif batas bawah dinaikkan," tuturnya."

Sementara itu pengamat penerbangan Indonesia Ruth Hana Simatupang mendukung langkah dari DPR. Menurut dia, tidak seharusnya penerbangan murah dihilangkan. Sebab, selama ini mayoritas masyarakat Indonesia bisa terbang lantaran ada LCC. "Kebijakan kenaikan tarif batas bawah itu tidak tepat," ujarnya.

Menurut dia, sebaiknya pemerintah koreksi diri sebelum membuat kebijakan. Ruth mengaku di internal pemerintah masih banyak yang perlu diperbaiki.

JAKARTA - Polemik kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menaikkan tarif batas bawah dari 30 persen menjadi 40 persen dari tarif batas atas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News