Ini Tarif Pembunuh Bayaran Sadis Ini Saat Habisi Nyawa Bos Universitas Baiturrahmah

Ini Tarif Pembunuh Bayaran Sadis Ini Saat Habisi Nyawa Bos Universitas Baiturrahmah
Sang pembunuh bayaran sadis Umar Jaya (kanan). FOTO: padang ekspres.

jpnn.com - KEJADIAN pembunugan Ketua Yayasan Baiturrahmah (yayasan Universitas Baiturrahmah di Padang) Yusma dan pembantunya Ana pada 1996 silam lalu benar-benar menggegerkan masyarakat Sumatera Barat. Kala itu, pelaku pembunuhan itu berjumlah empat orang, namun yang berhasil ditangkap hanya tiga orang. Setelah hampir 20 tahun buron satu pelaku yang kabur itu berhasil dibekuk pada Kamis (17/9) dini hari.

Dia adalah Umar Jaya, 53. Dia dibekuk Ditresnarkoba Polda Sumbar di parkiran RS Siti Rahmah, kawasan Aiapacah, Kototangah, Padang. Sejatinya, dia dibekuk dalam kasus narkoba.

Nah, setelah diperiksa, polisi pun sempat kaget ternyata tangkapannya itu adalah seorang pembunuh bayaran sadis yang sudah melanglang buana menghabisi nyawa orang antarprovinsi. Yakni di Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu dan Sumsel. 

Tapi salah salah satu kasus yang paling mencolok adalah pembunuhan Bos Universitas Baiturrahmah pada 1996 silam.

“Saat itu, saya dibayar Rp 100 juta untuk membunuh korban. Saya melakukannya bersama tiga rekan lain masing-masing  Eko dan Epi Samsul sebagai eksekutor,  Andi berjaga-jaga di luar dan saya sebagai sopir. Masing-masing kami dibayar dengan harga sama,” ujar Umar kepada petugas. 

Sekadar diketahui Eko dan Epi sudah meninggal akibat sakit seusai ditangkap polisi. (cr2/mas)


KEJADIAN pembunugan Ketua Yayasan Baiturrahmah (yayasan Universitas Baiturrahmah di Padang) Yusma dan pembantunya Ana pada 1996 silam lalu benar-benar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News