Ini Terobosan Kapolri agar Kinerja Polres Diukur Obyektif
jpnn.com, JAKARTA - Polri menggelar hasil penilaian indeks tata kelola (ITK) Polri pada 70 polres perairan, perbatasan dan rawan konflik, kemarin (13/12).
Dengan penilaian yang terukur ini, bisa diketahui polres yang kinerjanya berprestasi dan tidak.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, dengan ITK ini maka, kinerja kepolisian menjadi terukur. Dengan begitu diketahui mana Polres yang berprestasi, biasa atau malah yang jeblok.
Akhirnya, diketahui apa saja yang perlu diperbaiki. ”Ini mengubah penilaian yang awalnya kualitatif menjadi kuantitatif. Yang tidak bisa diukur menjadi angka,” paparnya.
ITK ini merupakan kerjasama Polri dengan Kemitraan Partnership. Sebenarnya, ITK ini sudah bertahun-tahun ditawarkan, namun tidak diterima Polri.
”Mengapa? Karena ini mengurangi power Kapolri, Kapolda dan Kapolres. Sebab, penilaian subyektif petinggi Polri itu digantikan penilaian ITK yang obyektif,” terangnya.
Dengan penilaian obyektif ITK ini, maka kebijakan akan lebih mudah. Terutama, untuk melakukan mutasi pejabat.
”Yang berprestasi dengan ITK ini diutamakan untuk bisa mutasi ke tempat yang lebih baik. Di sisi lain, untuk internal jadi ketahuan, yang dipilih karena prestasi. Bukan karena sering ke rumah pejabat tertentu, dekat pejabat,” ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dengan sistem penilaian yang terukur dengan angka, maka mutasi dilakukan berdasar prestasi.
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Jadi Irup Hari Otda 2025, Sekda Sumsel Sampaikan Pesan Penting Mendagri Tito, Simak
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Mendagri Minta Pemkot Palembang Manjakan Masyarakat dengan Fasilitas Mirip Singapura
- Percepatan Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, BKN Minta Usulan Jangan Mepet